Sulistyani menyebut, Program MBG di SMAN 1 Kudus baru berjalan pada Senin, 14 April 2025 silam.
Menurutnya, penerima manfaat dari Program MBG ini sebanyak 823 orang yang merupakan siswa kelas 10 dan 11. Sedangkan untuk siswa kelas 12 masih dalam tahap pengajuan untuk tahun mendatang.
“Pada hari pertama pelaksanaan, banyak keluhan dari siswa kami. Ada ulat dalam tumis kacang, nasi terasa ngletis (belum matang sempurna), dan pengiriman terlambat,” ungkap Sulistyani.
Sulis menyebut, keluhan serupa juga berlanjut pada hari-hari berikutnya. Yakni pada pelaksanaan program makan bergizi gratis hari keenam, lebih dari 50 kotak makan ditemukan dalam kondisi tidak layak konsumsi.
“Menu ayam bumbu kecap yang tersedia tercium bau kecut dan terasa basi. Kotak aluminium pembungkus makanan terlihat berminyak dan seperti tidak dicuci bersih. Buahnya juga kurang layak,” ucap Sulis.
BACA JUGA: Selain di Cianjur, Ini Deretan Dugaan Keracunan MBG yang Menghebohkan Publik
Terkait kondisi tersebut, Sulistyani mengaku telah menyampaikan keluhan secara resmi kepada pihak dapur SPPG. Keluhan itu juga telah mendapat respons pihak SPPG.
“Untuk pengiriman makanan hari ini, kami melihat sudah ada perbaikan. Makanan yang dikirim dalam kondisi baik dan layak konsumsi,” pungkasnya.
Ia berharap, pengawasan mutu makanan MBG yang terdistribusi kepada para siswa agar lebih ketat. Langkah tersebut demi menjamin keamanan dan kenyamanan siswa. (*)
Editor: Farah Nazila