“Kalau segmen lima itu antarcawagub yang saling bertanya,” ungkap Akmaliyah.
BACA JUGA: Debat Pertama Pilgub Jateng Bahas Tata Kelola Pemerintahan, Pengamat: Ajang Menarik Hati ASN
Tegaskan tak boleh pakai singkatan, kedua paslon boleh bawa catatan ke atas panggung
Akmaliyah menegaskan, berkaca dari debat Pilpres 2024 beberapa bulan lalu, kedua paslon tak boleh melemparkan singkatan saat bertanya.
“Sebaiknya tidak [pakai singkatan], pertanyaan apa pun ada konteksnya. Yang ditanyakan ada konteksnya, jadi sebisa mungkin jangan ada singkatan,” tegas Akmaliyah.
Lebih lanjut, kedua paslon boleh membawa catatan ke panggung saat debat berlangsung.
“Boleh bawa catatan, karena memang debat itu kan pendalaman visi misi punya mereka sendiri yang sudah disesuaikan dengan RPJPD,” ungkap Akmaliyah.
Daftar akademisi Jateng yang jadi panelis dan empat subtema
Lebih lanjut, Akmaliyah menuturkan ada beberapa panelis yang akan tampil pada debat Pilgub Jawa Tengah 2024 perdana.
Adapun nama-nama panelis itu ialah Prof. Budi Setiyono, S.Sos, Ph.D (Universitas Diponegoro),
Prof. Dr. F.X. Adji Samekto, S.H., M.Hum. (Universitas Diponegoro), Prof. Dr. Ali Masyhar, S.H., M.H. (Unnes), Prof. Dr. H. Musahadi, M.Ag (UIN Walisongo), dan Dr. Siti Malaiha Dewi, S.Sos., M.Si. (IAIN Kudus).
Sementara itu, kata Akmaliyah, ada empat sub tema pada debat Pilgub pertama, yakni kepemimpinan tata hubungan pemerintah dan kabupaten/kota serta reformasi birokrasi clean and good governance; pelayanan publik; keterbukaan informasi publik; dan penegakan peraturan daerah. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi