SEMARANG, beritajateng.tv – Sembilan hari jelang debat Pilgub Jawa Tengah pertama, pengamat politik menilai ajang adu gagasan itu akan berpengaruh pada undecided voters dan swing voters.
Diketahui, debat pertama akan berlangsung Rabu, 30 Oktober 2024 di Marina Convention Centre. Tema debat pertama ialah “Tata Kelola Pemerintahan: Kepemimpinan dan Reformasi Birokrasi Menuju Jawa Tengah dengan Pelayanan Publik yang Transparan dan Akuntabel”.
Pengamat politik Universitas Diponegoro, Wahid Abdulrahman, menilai debat pertama akan menjaring pemilih yang belum menentukan pilihannya. Hal itu ia ungkap saat beritajateng.tv hubungi pada Minggu, 20 Oktober 2024 malam.
“Jadi, debat Pilgub Jateng itu akan sangat menentukan pemilih yang belum menentukan pilihannya atau swing voters dan itu cukup besar,” ungkap Wahid.
BACA JUGA: KPU Jawa Tengah Bentuk Tim Perumus Debat Pilgub, Anggotanya Dosen hingga Jurnalis
Dalam hematnya, bagaimana penampilan dan substansi gagasan dari masing-masing pasangan calon (paslon) akan memengaruhi keputusan pemilih.
Terlebih, kata Wahid, tata kelola pemerintahan yang menjadi tema debat pertama akan berpengaruh pada aparatur sipil negara (ASN) yang memiliki hak pilih.
Wahid menuturkan, 50 ribu ASN di Jawa Tengah bukanlah jumlah yang sedikit. Sebab, menurutnya, ASN menjadi key opinion leader (KOL) yang mampu memengaruhi lingkungan sekitarnya terhadap sosok pemimpin.
“Meskipun jumlahnya 50 ribu itu sedikit, tapi kan mereka jadi opinion leader di daerah masing-masing. Sehingga penting itu bisa menarik simpati ASN Jateng. Apalagi kalau liat usia PNS Jateng, hampir 55 persen Gen Z dan milenial,” akunya.
ASN Jateng Masih Jauh dari Sejahtera, Wahid Singgung Kuota LPDP yang Minim untuk Jenjang Karier
Wahid menilai, masih banyak tantangan yang menyangkut kesejahteraan ASN. Jumlah ASN di Jawa Tengah yang didominasi milenial dan Gen Z, kata Wahid, harus memperhatikan jenjang karier mereka.
Dalam hal ini, Wahid menyinggung minimnya fasilitas bagi ASN Jawa Tengah untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Padahal, ia meyakini jika banyak ASN yang bisa melanjutkan pendidikan ke luar negeri, maka akan berdampak baik pada pembangunan Jawa Tengah.