BLORA, 27/12 (Beritajateng.Tv) – Ibarat pepatah belajar tak mengenal jarak dan waktu, itulah yang dilakukan sekolah taman kanak-kanak (TK) Kartika, Desa Bleboh, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Demi belajar bersedekah sejak usia dini, mereka rela jauh – jauh dari pelosok Desa datang ke rumah makan Monosuko.
Jarak dari Sekolah ke rumah makan tersebut sekitar 30 kilometer. Bukan hanya jaraknya yang jauh, jalanya juga masih berbatu dan berlubang, karena letaknya berada di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Desa tersebut bisa dikatakan desa terpencil, jauh dari kota dan dikelilingi hutan jati. Menariknya gedung sekolah tersebut bahannya dari kayu curian warga setempat.
“Gedungnya sendiri itu dari Karang Taruna Tahun 1999, dan masyarakat yang peduli karena pingin anaknya bisa sekolah, sehingga tidak pindah dari rumah ke rumah. Mereka (Blandong) mencuri kayu dari hutan, satu batang satu batang sehingga bisa berdiri bangunan sekolah, agar anaknya bisa bersekolah,”kata Sri Lestari, Kepala Sekolah TK Kartika Bleboh.
Ditambahkan Sri Lestari, jauh jauh memilih tempat untuk belajar menggambar khususnya bersedekah di warung makan Monosuko, lantaran ia mendengar bahwa pemilik warung makan Monosuko, Sumartono telah banyak mengajarkan kepada masyarakat cara bersedekah.
“Di Monosuko ini kan makan sepuasnya bayar seikhlasnya, dan uang dari bayar seikhlasnya dari anak anak ini kan nantinya disalurkan ke anak yatim-piatu, disitulah kita berterima kasih karena kita ikut bersedekah,” jelasnya.
Selain belajar bersedekah anak anak juga diajarkan secara gratis menggambar dan mewarnai oleh seorang seniman Kartunis asal Magelang Borobudur.
Dan hasil dari karya anak anak akan dikoleksi di tempel di rumah makan Monosuko. Bagi anak anak yang menggambarnya bagus, setelah dinilai oleh dewan Juri mendapatkan bingkisan dari pemilik warung makan Monosuko.