Lebih jelas, Tika memang menyediakan motif khusus saat momentum tertentu. Beberapa waktu yang lalu, ia bahkan membuat motif kuku khusus untuk konser Taylor Swift: The Eras Tour.
Customer nail art semakin meningkat mendekati hari H
Sehari-hari, ia mengaku bisa melayani 3 sampai 4 customer ketika permintaan sedang tinggi. Jumlah ini akan semakin bertambah menjelang hari H.
Selama Natal dan Tahun Baru China kemarin, misalnya. Ia mendapat lebih dari 80 customer selama bulan Desember dan Februari. Bahkan, customer-nya ada juga yang berasal dari luar Kota Semarang.
“Kemarin waktu Natal ada customer yang dari Salatiga, jauh-jauh masang nail art ke Semarang, karena di sana penuh,” tuturnya.
BACA JUGA: Tegaskan Fast Fashion Bisa Ancam Lingkungan, Rektor ITSK Sugeng Hartono Ungkap Bahaya Limbah Tekstil
Dalam melayani customer-nya, Tika membutuhkan waktu kurang lebih selama satu jam untuk motif nail art polos. Sementara jika motifnya rumit dan detail bisa memakan waktu antara 2,5 hingga 3 jam.
Untuk harga bervariasi. Tergantung jenis nail art, motif, hingga tingkat kesulitan.
“Kalau press on nail polos harganya Rp35 ribu per tangannya, kalau model lain bisa antara Rp70 ribu sampai Rp150 ribu,” jelasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi