“Di Surabaya beliau tinggal di salah satu perumahan prestisius,” katanya soal apakah korban merupakan Crazy Rich Surabaya.
Atas kejadian ini, Jonsun Wakum masih menerima perawatan intensif di RS Bhayangkara setelah satu hari sebelumnya sempat mendapatkan perawatan di IGD.
Lebih lanjut, Setiawan menyebut jika Detasemen Polisi Militer (Denpom) V/5 Semarang telah membenarkan empat anggotanya terlibat dalam aksi pengeroyokan tersebut. Denpom V/5 Semarang juga telah melakukan itikad baik dengan menemui keluarga korban.
BACA JUGA: Anggap Tak Masuk Akal, Pengusaha Minta ASN dan TNI-Polri Jadi ‘Kelinci Percobaan’ Program Tapera
Namun, Setiawan secara tegas menyatakan akan tetap membawa kasus ini ke jalur hukum.
“Kalau kekeluargaan, korban udah di perlakukan sedemikian rupa, dari nurani juga tidak seperti itu seharusnya. Kami menegaskan bahwa kami ingin mendapatkan justice melalui proses hukum,” tekannya. (*)
Sementara itu, Kapendam IV Diponegoro Letkol Inf Andy Sulistyo saat beritajateng.tv konfirmasi, mengaku belum menerima informasi terkait masalah tersebut.
“Untuk sampai saat ini kami belum menerima konfirmasi terkait permasalahan tersebut, nanti coba saya cek dulu ya,” katanya. (*)
Editor: beritajateng.tv