Maka itu, Veronica mengajak agar ini menjadi momentum bersama-sama memberikan pemahaman tentang pentingnya kesadaran hukum dan wawasan kebangsaan.
Menurutnya, para pelajar yang polisi amankan ialah korban salah pemahaman dalam menyikapi aksi penyampaian pendapat di muka umum.
BACA JUGA: Affan Kurniawan Tewas, Ratusan Driver Ojol Salatiga Gelar Doa Bersama
“Para pelajar ini telah menjadi korban dari pemahaman yang keliru tersebut hingga akhirnya ikut terpengaruh. Mari bersama-sama kita benahi, kita ingatkan, agar mereka kembali menjadi generasi yang bermanfaat bagi bangsa, negara, dan masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, dalam arahannya, Wali Kota Salatiga, Robby Hernawan, menegaskan pentingnya peran orang tua, guru, dan pemerintah. Yakni dalam mengawasi serta mendidik anak-anak agar tak salah arah dalam bertindak.
Menurut Robby, unjuk rasa belum boleh bagi anak-anak. Ia menyebut kegiatan yang mereka lakukan merupakan tanggung jawab bersama, khususnya orang tua.
“Kota Salatiga adalah kota tertoleran, sehingga sangat tidak elok apabila ternodai oleh aksi ricuh. Mari kita jaga dan pertahankan Salatiga sebagai kota tertoleran,” tegasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi