Maka itu, berbagai keinginan dan masukan dari para orang tua ini pihak sekolah tampung. Sebab, untuk kelanjutannya masih harus menunggu rekomendasi dari Badan Gizi Nasional (BGN) dan dinas terkait.
“Karena kami dari sekolah tidak memiliki kewenangan untuk memutuskan. Terkait persoalan ini juga masih menunggu hasil uji laborat nanti seperti apa,” tandas Irmayani.
Terjadi dugaan keracunan MBG, Komite SDN Ungaran 01 ingin ada perbaikan pelayanan
Sementara itu, Ketua Komite SDN Ungaran 01, Bambang Munthoha, menambahkan, dalam pertemuan kali ini komite sekolah menghendaki adanya perbaikan pelayanan MBG.
Hal itu baik pelayanan dalam hal memasak, pemenuhan gizin, dan lain sebagainya. “Selain itu juga menghendaki agar pemberian MBG berhenti terlebih dahulu sebelum hasil labnya keluar,” jelasnya.
Dalam menyikapi peristiwa yang terjadi Senin lalu, lanjut Bambang, ada sebagian orang tua yang tidak menginginkan SPPG yang sama. “Ada juga sebagian yang masih memberi toleransi dengan berbagai perbaikan,” imbuhnya.
BACA JUGA: Dugaan Keracunan MBG di SDN Ungaran 01, Dewan Pendidikan: SPPG Terbebani Sajikan 3 Ribu Porsi Lebih
Pada intinya, apabila SPPG yang ia sebut “Happy” dan berlokasi di Sidomulyo tersebut masih BGN tunjuk kembali, tentunya juga harus bisa memperbaiki pelayanannya.
“Karena MBG ini merupakan program pemerintah yang baik. Sehingga manfaatnya kepada masyarakat, dalam hal ini para murid sekolah, juga harus baik,” tegasnya.
Sementara itu, perwakilan SPPG yang juga hadir dalam rapat internal paguyuban orang tua, komite sekolah, dan pihak sekolah tersebut belum bersedia memberikan komentar. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi