Oleh karena itu, Dewan Pers memberikan atensi penuh.
Sebelumnya, oknum polisi menembak tiga siswa SMKN 4 Semarang pada Minggu, 24 November 2024 dini hari. Dari peristiwa itu, satu siswa meninggal dan dua lainnya mengalami luka tembak.
Sebelumnya, polisi mengatakan bahwa alasan di balik penembakan tersebut karena adanya tawuran dan oknum polisi, Aipda Robig, melerai para para gangster dengan menembak.
Namun, jajaran Polres Semarang dan Polda Jawa Tengah memberikan pernyataan bahwa kejadian tidak seperti demikian.
BACA JUGA: Erick Thohir Laporkan Podcast Tempo ke Dewan Pers, Nezar Patria: Konten itu Tidak Berimbang
Kepolisian mengatakan bahwa motif penembakan itu tidak ada kaitannya dengan upaya membubarkan tawuran. Oknum polisi itu menembak siswa tersebut karena kendaraannya diserempet.
Ada dugaan rekayasa laporan polisi yang sudah dipublikasikan. Dugaan rekayasa melibatkan seorang wartawan yang membantu oknum polisi menyusun skenario tersebut.
Dewan Pers mendukung langkah Polri yang terbuka dalam penyelesaian kasus tersebut. Upaya Polri untuk tidak menutup-nutupi dan memaparkan apa adanya peristiwa tersebut patut mendapat apresiasi. (*)
Editor: Farah Nazila