Di sisi lain, Putra Mahkota KGPAA Hamengkunegoro, atau Gusti Purboyo, juga telah menjadwalkan prosesi jumenengan pada Sabtu, 15 November 2025. Agenda ini berlangsung secara terpisah dan menunjukkan bahwa keraton saat ini memiliki dua kubu yang sama-sama mengklaim legitimasi suksesi.
Menjelang pelaksanaan jumenengan Gusti Purboyo, Respati mengaku belum menerima undangan resmi di meja kerjanya. Ia menyebut bahwa sejauh ini informasi yang masuk baru sebatas pemberitahuan kegiatan.
“Di meja saya belum ada [undangan],” ujarnya.
BACA JUGA: Tingkatkan Literasi Keuangan, LPS Gelar Agenda LIKE IT dan Kampung Edukasi di Solo
Respati menegaskan bahwa pemerintah pusat, provinsi, dan Pemkot Solo memiliki komitmen yang sama untuk menjaga kondusivitas Kota Solo, terutama di tengah tingginya perhatian publik terhadap polemik dua raja di keraton.
Menurutnya, perbedaan pendapat atau perselisihan di masyarakat harus ada penyelesaiannya dengan musyawarah, sebagaimana pemerintah memfasilitasi dialog dalam berbagai kasus lain.
“Intinya yang terbaik untuk warganya,” tegas Respati. (*)
Editor: Farah Nazila













