Listyati sendiri tak menganggap kemajuan digital itu selamanya buruk. Namun, buku adalah tahapan penting dalam belajar yang tidak bisa tergantikan oleh digital.
“Kita harus rajin membeli buku, insyaallah dengan begitu wawasan kita lebih bagus. Buku bisa meningkatkan rasa memiliki terhadap sejarah, terhadap kebangsaan kita, jadi jangkauannya lebih luas kalau kita rajin baca buku fisik,” imbuhnya.
Pameran buku murah: Kegiatan menarik nan asik
Tidak hanya pameran buku murah, Dinas Arpus Jateng juga melaksanakan berbagai kegiatan pendukung yang tak kalah menariknya.
Mulai dari bedah buku, lomba membaca dan menulis puisi untuk siswa SMP, melukis sarung bantal, membuat lilin aromaterapi dari minyak jelantah, hingga menganyam keterampilan.
BACA JUGA: Kisah di Balik BBW Semarang 2023, Rela Datang dari Luar Kota demi Beli Buku Anak
Hal tersebut merupakan agenda literasi sosial berbasis masyarakat yang memang sebelumnya rutin digelar oleh Dinas Arpus Jateng.
Listyati berharap, dengan kegiatan semacam ini, tingkat kunjungan masyarakat ke perpustakaan kian meningkat. Apalagi, terdapat Pojok Baca yang memungkinkan pengunjung untuk membaca ribuan buku koleksi Perpustakaan Provinsi Jateng.
“Di sini ada 130 ribu buku, jadi kami juga ingin mereka tidak hanya datang ke bazar buku, tapi juga melihat buku di Perpustakaan Provinsi Jateng,” tandasnya.(*)
Editor: Farah Nazila