Sementara untuk perbaikan sarana dan prasarana yang ada di SCJ lantai 1 dan 2. Pemkot Semarang menganggarkan pada APBD Perubahan 2023.
“Saya terima kasih kepada pihak ketiga yang menghibahkan ke pemkot berupa los dan sebagainya. Seandainya listrik telah lepas, SCJ akan mati. Saya minta pedagang, apa yang diatur Disdag dinikmati saja. Mudah-mudahan lebih maju lagi,” tandasnya.
Sementara itu, DPRD Kota Semarang juga akan segera meninjau Shopping Center Johar (SCJ) untuk mengecek rencana penataan.
Hal itu agar para wakil rakyat mengetahui persoalan-persoalan yang ada di lapangan. Termasuk adanya swadaya para pedagang untuk membayar listrik.
Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang, Joko Susilo mengatakan, SCJ sudah beralih ke tangan pemkot usai masa kontrak pengelolaan oleh pihak ketiga berakhir.
Semestinya, kata dia, pengelolaan sudah menjadi tanggung jawab Pemkot Semarang. Sedangkan, kewajiban pedagang membayar retribusi.
“Kalau sudah di serahkan pemkot semua jadi tanggung jawab pemkot,” ujar Joko.
Adanya swadaya pedagang, ia mengaku belum mendapat laporan hal itu. Maka, pihaknya berencana meninjau SCJ untuk mengetahui sejauh mana penataan yang Dinas Perdagangan lakukan. Dan mengetahui persoalan yang ada.
“Saya belum tahu persis permasalahannya di sana. Mungkin pekan depan kami kesana sekalian sidak ke kantor Dinas Perdagangan yang baru. Kami belum pernah kesana,” ujarnya.
Sidak, lanjut Joko, juga untuk mengecek kondisi sarana prasarana, termasuk mengecek sarana dan prasarana.
“Kondisi instalasi belum tahu. Kalau instalasi pakai bahan yang bagus sak jebole. Kita lihat instalasi dan sebagainya masuk usulan Dinas Perdagangan atau tidak,” paparnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah