Oleh karenanya, kata Bambang, pihaknya akan menggandeng stakeholder dari seluruh kecamatan dan kelurahan se-Kota Semarang.
“Jadi nanti saya mau data, minta bantuan pak camat pak lurah untuk mendata anak-anak yang tidak sekolah,“ beber Bambang.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita juga menyampaikan hal senada. Ia mengatakan, pemberantasan gangster memerlukan upacara pencegahan yang masif dari berbagai pihak.
BACA JUGA: Semarang dalam Bayang-Bayang Gangster, Apa yang Memicu Fenomena Ini?
Terlebih adanya keterlibatan siswa sekolah dalam kelompok gangster, sehingga hal ini harus didiskusikan bersama.
“Kita kumpulkan dari kecamatan, kelurahan, sampai RT RW. Tidak hanya kepolisian karena kepolisian terbatas. Seluruh masyarakat harus saling mengawasi dan membuat anak-anak tidak seperti tadi,” kata Ita, Jumat, 20 September 2024. (*)
Editor: Farah Nazila