Scroll Untuk Baca Artikel
Uncategorized

Disebut-sebut Ikan Pertanda Gempa, Ini Fakta Kemunculan Oarfish di Lepas Pantai Taipei, Taiwan

×

Disebut-sebut Ikan Pertanda Gempa, Ini Fakta Kemunculan Oarfish di Lepas Pantai Taipei, Taiwan

Sebarkan artikel ini
oarfish
Penampakan oarfish yang muncul ke permukaan laut di lepas pantai Taipei, Taiwan, Selasa, 27 Juni 2023. (Foto: Instagram/@chengruwang)

TAIPEI, beritajateng.tv – Misteri kemunculan oarfish di lepas pantai Taipei, Taiwan pada Juni 2023 menarik perhatian publik. Oarfish, sering disebut ikan kiamat atau ikan gempa dan dikaitkan pula dengan bencana menurut mitos Jepang.

Meskipun seharusnya jarang terlihat oleh manusia, instruktur menyelam Wang Cheng-Ru berhasil merekam momen langka ini dan membagikannya di akun Instagramnya.

Penampilan ikan tersebut begitu unik dengan tubuhnya yang ramping dan panjang hampir 2 meter, serta matanya yang besar menonjol. Tubuhnya berwarna silver berkilau menambah pesona keindahannya.

BACA JUGA: Produksi Tangkapan Ikan Laut di Jateng Capai 118 Ribu Ton, DKP Jateng Terus Berdayakan Nelayan

Namun, ukuran oarfish yang Cheng-Ru rekam sebenarnya kecil daripada spesies lainnya. Para ilmuwan mengamati bahwa panjangnya bisa mencapai 7 hingga 11 meter, bahkan diperkirakan terdapat oarfish dengan ukuran terpanjang mencapai 15 meter.

Para penyelam yang berkesempatan melihat oarfish ini merasa beruntung karena momen tersebut sangat langka. Beberapa dari mereka bahkan berani menyentuh tubuh ikan tersebut, meskipun dugaan bahwa lubang-lubang di tubuhnya mungkin adalah bekas luka akibat perkelahian dengan predator.

“Saya sedang menyelam bersama kelompok dan kami segera mengenali itu ikan gempa. Itu adalah pertemuan yang sangat istimewa, karena saya belum pernah melihatnya di kehidupan nyata sebelumnya. Ada lubang di tubuh oarfish yang mungkin berasal dari serangan hiu,” tulis Cheng-Ru.

Dugaan naiknya oarfish ke permukaan laut

Cheng-Ru berpendapat bahwa oarfish mungkin terdorong ke permukaan laut karena sedang sekarat akibat serangan predator, sehingga tidak dapat kembali ke habitatnya di laut dalam.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan