Semarang, 2/6 (BeritaJateg.tv) – Departemen Transportasi (TIP) Semarang berencana untuk memaksakan parkir insidental di semua tas parkir di jalan umum, serta parkir progresif di mal.
Ini dilakukan sebagai upaya pemerintah kota Semarang (pemkot) sehubungan dengan penentuan hari-hari angkutan umum setiap hari Selasa.
Kebijakan Penggunaan Transport Umum Setiap hari Selasa akan berlaku mulai 8 Juni hingga 6 Juli 2021. Kebijakan ini tetap menjadi daya tarik bagi masyarakat dan wajib untuk semua aparatur negara pemerintah (ASN) dari Kota Kota Semarang.
Pemantauan Politik, Kepala Badan Transportasi Kota Semarang (tip), kata Lapisan Martanto, Badan Transportasi akan memberlakukan parkir insidental pada semua tas parkir di jalan umum dan parkir progresif parkir khusus di mal.
Dia telah memberi tahu semua peserta parkir (Jukir), Korlap dan semua manajer pusat perbelanjaan sehubungan dengan kebijakan parkir insidental dan parkir progresif setiap hari Selasa.
Biaya parkir insidental digandakan dari tarif parkir biasa. Biaya parkir jalan untuk kendaraan roda dua biasanya, umumnya Rp 2.000 hingga kendaraan 4.000 dan empat roda, biasanya IDR dari 3.000 hingga Rp6.000. Sementara itu, parkir progresif akan meningkatkan laju setiap jam.
Dia telah mencetak tiket parkir sesuai dengan tingkat yang akan diterapkan di parkir resmi setiap Selasa.
“Misalnya, ASN Domisille jauh, mereka dapat menggunakan kendaraan pribadi AAAL yang tidak ditempatkan di lingkungan dewan kota atau lembaga pemerintah kota lainnya, seperti SMP, Puskesmas, Kabupaten dan Kelurahan. Tapi, kami telah menyiapkan tingkat insidental sama sekali Poin parkir, “kata Endro, Rabu (2/6/2021).
Endro melanjutkan, petugas Badan Transportasi akan mengawasi Dewan Kota dan semua lembaga pemerintah kota untuk menjamin lingkungan lembaga pemerintah, tidak ada kendaraan pribadi yang ditempatkan.
Semua ASN dapat menggunakan transportasi umum, baik taksi motor online, BRT Trans Semarang, taksi atau transportasi kota.
Dia mengundang semua manajer angkutan umum untuk menciptakan transportasi yang nyaman bagi masyarakat dan terus berkomitmen untuk menerapkan Protokol Kesehatan Ketar.
“Bagaimana menjadi pilihan pilihan bagi masyarakat. Artinya, kendaraan publik dinonaktifkan untuk bekerja. Kenyamanan dan pembersihan sehingga benar-benar diprioritaskan untuk pengusaha transportasi,” ia memasok. (AK / EL)