SEMARANG, beritajateng.tv – ‘Kongkow Bambang Pacul’ menjadi acara perdana bagi masyarakat Kota Semarang dan wilayah lain di Jawa Tengah untuk berdiskusi langsung bersama Ketua DPD PDI Perjuangan, Bambang ‘Pacul’ Wuryanto.
Dihadiri oleh 350 peserta terpilih, Kongkow Bambang Pacul berlangsung di MG Setos, Kota Semarang, Senin, 22 Januari 2024. Pada acara itu, Bambang Pacul pun menceritakan riwayat kariernya dalam berpolitik.
“Saya putuskan pada 1 Juli 1999 saya masuk partai politik full. 100 persen saya masuk politik. 17 Juli saya ke Jakarta, ‘ngorea’,” ujarnya kepada audiens yang hadir.
Beroleh sambutan gelak tawa dan tepuk tangan, Pacul mengungkap alasannya berpolitik lantaran ia sadar hal itu menjadi passion atau bakat dalam dirinya.
“Kenalilah dirimu, saya mengenali diri saya bahwa memang saya suka politik. Nomor satu, kamu harus punya passion-nya. Kalau punya bisa masuk, kalau saya politik itu passion,” jelasnya.
Tak hanya itu, ia juga menyarankan untuk memilih galah yang tepat jika ingin memulai karier di bidang politik.
“Pilihlah galah yang tepat supaya lentinganmu ke atas. Menangkan hati galahmu, kau akan melenting ke atas,” ujarnya.
Ceritakan arti di balik nama ‘Pacul’ di Kongkow Bambang Pacul
Selama ini, kata ‘pacul’ masyhur sebagai alat mencangkul di sawah. Kata pacul itu pun melekat erat kepada Bambang Wuryanto. Namun, belum banyak yang mengetahui ternyata sematan nama Pacul itu memiliki sejarah dan makna filofis di balik itu semua.
Menurut penuturannya, pemberian nama Pacul itu tak lepas dari maraknya nama Bambang untuk anak laki-laki yang lahir di daerah Jawa.
“Kenapa namanya Bambang Pacul? Kalau hari ini ada anak dinamakan Bambang itu lucu, tetapi anak-anak yang lahir antara tahun 45 sampai 65, nama Bambang itu banyak sekali. terutama orang Jawa,” bebernya.
Nama Bambang sendiri pun, lanjut Pacul, berkaitan erat dengan orang tua Jawa yang menyelipkan sifat kstaria kepada anak-anaknya.
“Orang Jawa itu akan beri nama Bambang. Bambang dipersepiskan sebagai ‘satrio bagus asale seko deso’ atau orang Jawa yang mengambil jalan hidup kstaria, itu Bambang. Setiap nama Bambang oleh orang tuanya diharapkan mengambil jalan kstaria,” terangnya.