“Kemungkinan besar korban tergelincir akibat kondisi cuaca buruk. Tidak terdapat tanda-tanda tindak kriminalitas,” terang Rosyid.
Sugeng mendaki seorang diri melalui jalur Timboa, Gladagsari, Boyolali. Jalur tersebut merupakan jalur ilegal tanpa izin resmi dari Balai Taman Nasional Gunung Merbabu.
BACA JUGA: 5 Fakta Menarik Gunung Merbabu Jawa Tengah, Salah Satunya Cocok untuk Anak Muda
“Dia naik sendiri melalui jalur tidak resmi di sisi timur Merbabu,” kata Nurpana Sulaksono dari BTNGMb.
Pada Sabtu dini hari, Sugeng sempat berkemah bersama tujuh pendaki lain. Setelah badai terjadi, korban tidak ada lagi di lokasi perkemahan. Tas dan tendanya juga tidak ada.
Tim SAR gabungan melakukan pencarian intensif dan akhirnya menemukan jasad Sugeng pada Kamis, 24 April 2025 sore. Ia ditemukan meninggal di tebing curam antara Pos 4 dan Pos 5 dengan kemiringan 80 derajat.
Setelah berhasil terevakuasi, jenazah Sugeng petugas bawa ke RSUD dr. Moewardi Solo untuk autopsi. (*)