Kontroversi relokasi warga
Sebelumnya, pemerintah berencana merelokasi warga Rempang, Batam, yang berada di lokasi pembangunan pabrik kaca terintegrasi hasil kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Xinyi Group di Chengdu, Tiongkok.
Xinyi Group sendiri adalah perusahaan asal Tiongkok yang bergerak dalam pembuatan kaca dan panel surya. Perusahaan itu telah memiliki pabrik kaca terintegrasi terbesar di dunia.
Sedianya, Indonesia terjadwalkan menjadi lokasi pabrik terbesar kedua mereka dengan investasi sekitar USD 11,5 miliar atau sekitar Rp117,42 triliun. Rencananya, penyerapan tenaga kerja dari perusahaan tersebut hingga mencapai 35 ribu orang.
Aksi protes dan perlawanan warga terhadap relokasi ini mencapai puncaknya dengan kerusuhan di depan kantor BP Batam. Para demonstran melemparkan flare, botol, batu, kayu, dan berbagai benda lainnya, mengecam kebijakan relokasi yang mereka anggap tidak sesuai dengan keinginan mereka. (*)