“Intinya kebersihan lingkungan harus dijaga, mau dirumah ataupun di sekolahan. Kami juga koordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan sekolah,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang, Rahmulyo Adi Wibowo menyampikan jika dalam waktu dekat Komisi D akan mengadakan rapat dengar pendapat dengan Dinas Kesehatan Kota Semarang terkait dengan langkah antisipasi yang akan dilakukan Dinkes untuk menghadapi hepatitis misterius.
“Harus ada langkah pencegahan dini sehingga penyakit ini tidak bisa datang ke Kota Semarang, nanti kami akan undang Dinkes untuk rapat denger pendapat,” ucap Rahmulyo.
Pihaknya juga meminta agar Dinkes melakukan edukasi dan sosialisasi tentang hepatitis misterius kepada masyarakat, sehingga masyarakat bisa melakukan upaya pencegahan dari lingkungan rumah.
“Nanti saat rapat dengar pendapat juga bisa kita simpulkan apakah perlu ada anggaran khusus untuk penyakit ini di tahun depan karena saat ini kan memang sudah masuk dalam KLB,” tuturnya.
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi menambahkan jika saat ini pihaknya terus melakukan upaya sosialisasi kepada warga Kot Semarang khususnya kaum ibu untuk bisa menjaga kesehatan dan kebersihan ditingkat keluarga.
Tia, sapaannya, menyebutkan jika pemberian makanan bergizi untuk keluarga terutama anak bisa menjadi tameng untuk memperkecil jangkitan virus hepatitis akut.
“Yang paling penting, Ibu-ibu ini jangan panik, tetap sediakan makanan sehat dan jaga kebersihan lingkungan, sehingga bisa mengantisipasi terkena hepatitis akut,” ungkapnya. (Ak/El)