Kota Semarang yang merupakan kota metropolitan membuat sampah yang di produksi juga mengalami penambahan. Hal ini karena aktivitas penduduk yang lebih dari 2,7 juta jiwa terutama pada siang hari.
“Kalau hanya warga Semarang mungkin hanya 1.000 ton per hari, tapi saat ini Semarang menjadi pusat kota untuk berkegiatan kadang bisa mencapai 1.200 ton – 1.300 ton. Mudah-mudahan pengurangan 30 persen dan penanganan 70 persen sesuai target bisa terlaksana,” paparnya.
Bambang menerangkan jika sebelumnya hanya ada 225 bank sampah. Hingga akhir Desember 2023, DLH menargetkan 1.000 bank sampah. Hingga kini sudah ada 521 bank sampah.
Ia mengatakan dengan semakin banyak bank sampah, akan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pilah sampah. Ia menilai, antusiasme masyarakat cukup tinggi dalam menyetorkan hasil pilah sampah ke bank sampah.
“Sampah anorganik 17 persen. Selebihnya, organik. Anorganik itu teman-teman bank sampah ngambilnya yang punya nilai ekonomi tinggi,” pungkasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah