Sekarang banyak industri kreatif. Kita harus menciptakan value-value atas komoditi yang kita jual. Itu yang akan memberikan nilai tambah,” terang Sapto, usai membuka pelatihan.
Selain mendapat pelatihan, para barista juga mengikuti uji kompetensi di akhir kegiatan. Uji kompetensi diperlukan agar menjadi tenaga yang profesional di bidangnya.
Mereka akan memperoleh sertifikat barista usai mengikuti uji kompetensi. Sertifikat tersebut nantinya bisa digunakan untuk masuk ke dunia jasa pariwisata.
“Tenaga kerja harus punya sertifikat keterampilan.Ada standarisasi profesi. Ini industri global, kalau tidak punya standar bagaimana merekrut personil,” ujarnya.
Pada waktu yang bersamaan, Disbudpar juga memberikan pelatihan tata kelola destinasi wisata di Hotel Setos. Peserta berasal dari para pelaku wisata. Dengan kegiatan ini, Sapto berharap mereka bisa mengolah pariwisatanya secara lebih profesional. (Ak/El)