SEMARANG, beritajateng.tv – Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Mohammad Saleh, mendorong seluruh pesantren di Jawa Tengah untuk menerapkan konsep pesantren ramah anak.
Menurutnya, lingkungan pesantren yang ramah terhadap anak sangat penting agar santri dapat tumbuh dan berkembang dalam suasana yang aman, sehat, dan bebas dari kekerasan maupun perundungan.
Ia menekankan, pesantren harus menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi santri, jauh dari segala bentuk kekerasan dan perundungan.
“Sebagai lembaga pendidikan yang mencetak generasi penerus bangsa, pesantren harus bisa memberikan contoh yang baik dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan fisik, mental, dan spiritual santri,” ungkap Saleh.
BACA JUGA: Perluas Akses Digital ke Pelosok Desa, Mohammad Saleh Dukung Program Internet Gratis Pemprov Jateng
Lebih lanjut, pihaknya mendukung program pesantren ramah anak yang kini tengah Pemprov Jateng galakkan bersama dengan sejumlah pihak. Antara lain Kanwil Kemenag Jateng, UNICEF, Rabithah Ma’ahid Islamiyah NU, dan LPA Klaten.
Saleh menjelaskan bahwa untuk memastikan implementasi pesantren ramah anak berjalan efektif, penting bagi pesantren untuk membentuk pedoman operasional (SOP) yang jelas serta membentuk satuan tugas (satgas) anti-bullying.
“SOP yang jelas tentang bagaimana pesantren harus beroperasi dalam hal perlindungan anak sangat krusial. Begitu pula dengan pembentukan satgas anti-bullying yang bisa mengawasi dan menangani kasus-kasus perundungan di lingkungan pesantren,” katanya.
Imbau pesantren libatkan santri dalam sosialisasi dan implementasi program ramah anak
Lebih lanjut, Saleh juga menyarankan agar pesantren melibatkan santri dalam proses sosialisasi dan implementasi program ramah anak, agar mereka memahami hak-hak mereka serta pentingnya menjaga kesejahteraan teman-teman sebaya.