SEMARANG, beritajateng.tv – Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, mendorong seluruh personel kehumasan Polri untuk menguasai kemampuan public speaking demi membangun citra positif institusi kepolisian. Ia menyampaikan hal tersebut saat melakukan supervisi ke jajaran Humas Polres Semarang pada Senin, 26 Mei 2025.
Artanto menegaskan, keterampilan berbicara di depan publik kini menjadi keahlian wajib bagi personel Humas. Menurutnya, komunikasi yang tepat, jelas, dan menarik akan menentukan berhasil tidaknya pesan Polri tersampaikan ke masyarakat.
“Kalau ingin dipercaya masyarakat, maka personel Humas harus bisa bicara dengan lugas, faktual, dan simpatik. Ini bagian dari strategi membangun citra positif Polri,” tegasnya saat memberikan arahan kepada jajaran Seksi Humas Polres Semarang.
BACA JUGA: Polda Jateng Tangkap Empat Anggota Ormas GRIB JAYA Perusak Aset PT KAI di Semarang
Ia meminta para petugas tidak hanya menguasai materi yang disampaikan, tetapi juga memperhatikan cara penyampaian, termasuk intonasi, logika berpikir, hingga bahasa tubuh. Artanto menekankan pentingnya pemahaman menyeluruh agar komunikasi tidak menimbulkan kesalahpahaman publik.
“Setiap anggota wajib menguasai pesan sebelum menyebarkannya ke publik. Jangan asal bicara, karena satu kata bisa berdampak besar,” ujarnya.
Menurut Artanto, jika semua unsur komunikasi berjalan baik, maka sinergi antara Polri dan masyarakat akan tumbuh semakin kuat. Ia bahkan menyebut bahwa seluruh personel Polri sebenarnya bisa menjalankan fungsi kehumasan untuk menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif.
Dalam kegiatan tersebut, Wakapolres Semarang Kompol Erwin Chan Siregar menyambut langsung supervisi dari Kabid Humas. Erwin menyatakan kesiapan jajarannya untuk melaksanakan semua arahan yang di berikan.
“Kami siap memperkuat peran humas demi mendukung tugas dan fungsi Polri, khususnya dalam membangun kepercayaan masyarakat,” ujar Erwin.
Supervisi ini menjadi langkah nyata Polda Jawa Tengah untuk memperkuat komunikasi publik dan memperkokoh citra kepolisian yang humanis, transparan, dan profesional. (*)
Editor: Farah Nazila
Gabung ke Saluran