Karena itu, ia berharap iklim investasi terus meningkat pada tahun ini meski akan menghadapi ancaman gelombang badai resesi yang diprediksi banyak pihak akan menghantam perekonomian global.
Menurut dia, DPM PTSP terus berupaya menarik minat investor untuk menanamkan investasinya di Kota Atlas, yakni memudahkan pengurusan perizinan dan memberikan insentif bagi investasi baru.
“Insentif itu seperti ini, misalnya kami berikan reduksi pajak, retribusi, kasih lampu penerangan untuk jalan-jalanakses, dan sebagainya. Ini untuk menarik orang untuk berinvestasi,” ujarnya.
Selain itu, Widoyono menegaskan “penyakit perizinan” juga turut diberantas, seperti salam tempel dan lamanya waktu pengurusan perizinan sehingga investor lebih nyaman untuk menanamkan investasinya.
“Investasi yang berkontribusi paling besar masih sektor perdagangan, perindustrian, kemudian pariwisata. Tahun ini sepertinya masih sama. Kami dorong terus agar orang mau berinvestasi,” pungkasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah