SEMARANG, beritajateng.tv – DPRD Kabupaten Semarang mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang agar segera mendorong Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali–Juana menanggapi keluhan warga Desa Bejalen, Kecamatan Ambarawa, terkait persoalan sedimentasi Sungai Panjang yang belum tertangani.
Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening, menegaskan bahwa kondisi Sungai Panjang di Desa Bejalen sudah sangat memprihatinkan. Ia menyebut, hingga kini belum ada upaya penanganan seperti pengerukan sedimentasi (normalisasi) maupun penambahan tanggul yang menjadi kewenangan BBWS Pemali–Juana.
“Setiap musim hujan, warga Bejalen selalu diliputi kekhawatiran karena air Sungai Panjang sering meluap dan menggenangi permukiman mereka,” ujar Bondan di Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin 10 November 2025.
Bondan menambahkan, sungai-sungai lain yang juga bermuara ke Danau Rawapening seperti Sungai Torong, Parat, dan Nglegong sudah mendapatkan penanganan. Namun, Sungai Panjang justru belum tersentuh sama sekali.
BACA JUGA: Warga Ngeluh Kualitas Air, DLH Kabupaten Semarang Segera Petakan Sumber Pencemaran Sungai Bade
Ia menjelaskan, saat hujan deras mengguyur kawasan hulu, elevasi air Sungai Panjang di Desa Bejalen sering kali sejajar dengan tanggul dan beberapa kali meluap ke pemukiman warga.
Akibat kondisi itu, warga berinisiatif membangun pagar setinggi sekitar setengah meter di sepanjang aliran sungai yang melewati permukiman. Upaya swadaya tersebut terlaksana menggunakan Dana Desa untuk menahan air agar tidak langsung masuk ke rumah-rumah mereka.
“Luar biasa, warga secara mandiri membuat pagar permanen untuk menahan air. Ini menunjukkan kepedulian dan ketahanan masyarakat menghadapi banjir,” puji Bondan.
Menurutnya, langkah warga ini menunjukkan betapa seriusnya dampak sedimentasi yang belum ditangani. Karena itu, ia menegaskan bahwa Pemkab Semarang harus segera mendorong BBWS Pemali–Juana untuk melakukan normalisasi Sungai Panjang di Desa Bejalen.













