Kepala Bidang E-Goverment Dinas Komunikasi dan Informasi (Dinkominfo) Jateng, Iswahyudi mengatakan, sebenarnya masyarakat Jateng sudah melek media sosial. Terbukti data dari Asosiasi Penyedia Jasa Internet (APJI) menyebutkan 76 persen warga Jateng sudah menggunakan internet. Dari persentase itu 88 persen sudah “bermain”media sosial.
“Itu artinya 8 dari 10 orang di Jateng sudah melek media. Tinggal pemerintah untuk mengoptimalkan jaringan internet. Tercatat sampai sekarang ini ada 800 lokasi di Jateng masih blank spot. Harapannya ke depan lokasi itu bisa masuk jaringan internet,” ungkap dia.
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Dr Mulyanto mengatakan, dengan kecanggihan teknologi, sebuah produk sekarang ini mudah ditawarkan. Mencari apapun juga mudah. Marketplace mulai menggeser pasar konvensional. Pelaku usaha tinggal mengoptimalkan produknya supaya bisa menambah nilai jual.
Bagi dia, dengan kemudahaan mengakses pemasaran maka ada tiga kunci yang harus dilakukan. Pertama dari kesungguhan seorang produsen untuk mengoptimalkan pemasarannya. Kedua dorongan pemerintah dalam memberikan pelatihan serta kemudahaan akses terutama pemasaran. Ketiga adalah pembangunan, dalam hal ini sarana prasarana jaringan internet.
“Sekarang dengan hanya buat video, narasi, produk bisa ditawarkan selama 24 jam. Branding produk harus gencar dilakukan. Sasaran pemasaran pun juga harus jelas,” ucapnya. (*)
editor: ricky fitriyanto