“Kendala kemarin ada, yakni ada beberapa bagian yang jenis tanahnya clay atau gembira saat hujan. Solusinya juga sudah ada, saat ini progresnya 75 persen. Nah harapan kami sisa waktu yang ada bisa dimaksimalkan, karena memang menjadi proyek yang urgent dan memudahkan mobilitas masyarakat,” tuturnya.
Beberapa proyek lain di DPU, juga dikebut, misalnya pembangunan saluran di Jalan Tentara Pelajar, Rumah Pompa di Hasanudin, dan lainnya. Menurutnya dari keseluruhan program pembangunan di DPU, saat ini hanya kurang sekitar 14 persen.
“Untuk pembangunan di Disperkim mayoritas sudah jadi, tender susah 100 persen, lelang, e katalog dan program swakelola, serta pembangunan dari aspirasi Dewan juga sudah rampung,” tambahnya.
Sementara di Distaru, dari 34 program pembangunan yang direncanakan hampir separuhnya telah rampung. Suharsono mencontohkan, pembangunan sport center di Mangkang pun tinggal finishing, lalu peningkatan lapangan Merbau dan Sidodadi pun hampir rampung.
Meski semua progres pembangunan berjalan sesuai rencana, atau program pembangunan yang dilakukan Pemkot Semarang dari Rencana Lembang Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Muserenbang, ataupun pokok pikiran Dewan semuanya hampir terlaksana, pihaknya tetap mewanti-wanti OPD untuk melakukan monitoring.
“Bisa dibilang serapan anggarannya sangat baik, kita yakin Silpa tahun ini kecil. Tapi kita minta OPD mengejar kontraktor yang belum rampung, kalau memang tidak 100 persen progresnya, ya dibayarkan sesuai progres. Kalau jelek pengerjaannya ya harus dikenakan sanksi,” pungkasnya. (Ak/El)