“Kasarannya umroh hanya Rp 15 juta. Tapi kalau enggak bisa terbang langsung dari Semarang dan harus oper. Kemungkinan bakal ada tambahan biaya Rp 1,8 juta sampai Rp 2 juta,” sebutnya.
Layangkan protes
Lebih lanjut, Halim turut menyampaikan kekecewaannya atas keputusan Kemenhub itu. Ia berharap, keputusan status dua bandara di Jateng belum final dan masih bisa dikaji atau bahkan dicabut.
Meski begitu, Halim menuturkan jika ia dan Amphuri Jateng masih belum tau pasti apakah penerbangan umroh tetap bisa dari Bandara Ahmad Yani Semarang dan Adi Soemarmo Boyolali.
Sebab, staf imigran di dua bandara tersebut pastinya akan segera dihapuskan.
“Sampai saat ini, kami bersama Amphuri pusat masih wait and see (menunggu). Masih menunggu kabar lanjutan karena ini masih tanda tanya,” katanya.
BACA JUGA: Tren Wisata Halal Terus Meningkat, Dewangga Rilis Paket Umroh Plus Mesir
Namun demikian, pada intinya, Halim menegaskan jika nantinya penurunan status dua bandara di Jateng sangat berdampak pada kenaikan biaya umroh, pihaknya akan melayangkan surat protes atau keberatan. (*)
Editor: Farah Nazila