Direktur Teknologi Informasi (TI) Konsumer dan Jaringan Bank Jateng Dodit Wiweko Probojakti mengatakan, pihaknya, sebagai BUMD, memiliki kemampuan untuk mendukung program-program dari Pemprov Jateng. Yakni dengan memberikan dana sebagai wujud nyata partisipasi dalam penyelesaian problem strategis di daerah.
“Penanganan prevalensi stunting merupakan program strategis dari pemerintah (pusat), sehingga harus didukung oleh seluruh pemerintah provinsi, dan tentu didukung oleh BUMD, termasuk Bank Jateng,” jelas Dodit.
Untuk menandai peluncuran pilot project penanganan stunting dengan beras fortifikasi itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan penyerahan beras fortifikasi kepada perwakilan ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis di Balai Desa Donorojo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, belum lama ini.
UGM berkontribusi dengan pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik dan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) membangun desa dan magang. Mahasiswa berikut dosen pendamping lapangan akan melakukan pendampingan dan pengawasan selama lima bulan.
Melalui intervensi penanganan stunting dengan konsumsi beras fortifikasi, diharapkan bisa menurunkan angka prevalensi stunting secara nasional sebesar 14 persen pada 2024. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto