Scroll Untuk Baca Artikel
Politik

Elektabilitas Merosot, Pengamat Politik Nilai Ganjar Blunder dan Serba Salah, Ini Alasannya

×

Elektabilitas Merosot, Pengamat Politik Nilai Ganjar Blunder dan Serba Salah, Ini Alasannya

Sebarkan artikel ini
triyanto lukmantoro
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Triyanto Lukmantoro saat ditemui di Mijen, Kota Semarang, Selasa 12 Desember 2023. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

“Misalnya saat ditanya Ganjar kalau skor dari 0 sampai 10 penegakan hukum berapa, jawabnya 5. Ganjar salah karena Menkuham dari PDIP dan Menkopolhukam Mahfud MD calon presidennya dari mana, semua PDIP,” tegas Triyanto.

Selain itu, Jokowi memiliki pengaruh yang kuat di mata masyarakat. Dia menyebut, Jokowi memiliki tingkat kepuasan publik (approval rating) mencapai mencapai 76 persen dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia.

“Harus dilihat approval rating tingkat kesukaan masyarakat terhadap Pak Jokowi sekarang itu menurut Indikator Politik Indonesia sekitar 76 persen bahkan ada yang lebih dari itu. Kalau kemudian Ganjar yang 1 parpol (dengan Jokowi), jelek-jelekin Pak Jokowi gimana,” kata Triyanto.

Dalam kondisi ini, ia turut mempertanyakan posisi Ganjar saat ini yang berubah seolah menjadi oposisi.

Padahal dahulu Capres nomor urut 3 itu mengekor ke Jokowi. Berbeda dengan Anies dan Prabowo yang memiliki sikap konsisten dari awal.

“Beda dengan Anies yang duduk di luar pemerintahan, yang duduk di luar rumah, jadi Ganjar serba salah mengkritik Pak Jokowi, mau memuji Pak Jokowi sudah porsinya Prabowo. Itu serba salah jangan heran makin lama suaranya makin turun,” ungkapnya.

BACA JUGA: Tak Khawatir Ganjar-Mahfud Merosot, TKD Jateng Gunakan Survei Sendiri dan Metode Pemenangan ‘Below The Line’

Dia menganggap bahwa Ganjar-Mahfud saat ini dalam posisi yang sulit. Meski begitu, elektabilitas keduanya bisa naik dan Prabowo-Gibran bisa turun ketika ada hal khusus yang membuat publik harus mengalihkan dukungan.

“Kecuali ada hal khusus yang menjadikan pasangan Prabowo-Gibran ini tidak disukai, misalnya kasus tertentu, misal moral korupsi, kasus lain itu harus kita cermati, kalau nggak maka trennya semakin naik,” tandas Triyanto Lukmantoro.(*)

Editor: Farah Nazila

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan