Melalui perlindungan tersebut, setiap karya budaya akan terdokumentasi dan tercatat secara resmi, sehingga memiliki payung hukum yang kuat.
Pemerintah juga mendorong lahirnya peraturan daerah serta sistem perlindungan dini bagi tradisi yang berpotensi hilang.
“Tugas menjaga warisan budaya kini berada di tangan generasi muda. Tantangannya tidak mudah, karena perubahan zaman sering kali menggerus nilai-nilai tradisi. Namun kita semua harus tetap berkomitmen melestarikannya,” tegasnya.
Hingga tahun 2025, sebanyak 17 karya budaya asal Kota Semarang telah berhasil menjadi Warisan Budaya Tak Benda, yaitu:
1. Dugderan
2. Manten Kaji
3. Lunpia
4. Musik Gambang Semarang
5. Wayang Orang Ngesti Pandowo
6. Warak Ngendog
7. Wayang Potehi
8. Macapat Semarangan
9. Batik Asem Semarangan
10. Kethoprak Truthug
11. Arak-arakan Sam Poo Tay Djien
12. Lam Koan
13. Barongsai Semarangan
14. Bubur India Koja Semarang
15. Kaligrafi China Semarang
16. Wingko Babad Semarangan
17. Ganjel Rel Semarangan
Penetapan ini menegaskan posisi Kota Semarang sebagai salah satu pusat budaya yang kaya tradisi dan menjadi contoh keberagaman di Indonesia. (*)
Editor: Elly Amaliyah
