Tak pantang menyerah dan terus mengasah kemampuan dengan belajar dan belajar menjadi kunci sukses bagi Chef Erwin.
“Setelah itu ikut kompetisi lagi dan lagi, akhirnya membuahkan hasil bisa memenangkan kontes lomba nyanyi mendapatkan juara harapan satu. Di perlombaan berikutnya, berkat kegigihannya Chef Erwin berhasil menyabet juara 3,” katanya.
Tak puas sampai disitu, ia kemudian mengikuti kursus vocal bahkan sampai harus menempuh perjalanan jauh hingga Solo.
“Saat itu saya tekadkan mengambil kursus vocal di Solo yang harus ditempuh dengan 1,5jam dengan naik bis. Dari menyisihkan uang saku setiap harinya, memacu saya lebih semangat mengikuti kursus-kursus vocal,” terangnya.
Pasion dan kecintaan Chef Erwin terhadap dunia tarik suara meneguhkan tekadnya untuk lebih dikenal luas dengan merilis beberapa lagu berbagai genre mulai dari lagu Pop, Bossanova hingga lagu berbahasa Jawa.
Bahkan ketika menjadi finalis lomba masak Nasional Royco Of The Year pernah dikerjai oleh MC sekaligus artis Nasional Almarhum Taufik Savalas dan Cut Mini Theo. Chef Erwin ditantang menyanyi sembari mengulek bumbu hingga membuat para penonton terpingkal-pingkal melihat kekocakan Chef Erwin.
Usai acara, Chef Erwin diminta ikut memeriahkan acara tersebut dengan bernyanyi bersama Purwacaraka Band diacara tersebut.
“Secara keseluruhan, saya punya enam single lagu. Seluruh single lagu tersebut merupakan ciptaan dr. Agung Sudarmanto. Ada tiga lagu berjudul Anamnesis Perjalanan, Rembulan Tenggelam di Matamu dan sebuah lagu yang mengajak kita untuk gaya hidup sehat berjudul ‘Kolesterol’ yang merupakan lagu bergenre Pop dan Bossanova,” jelasnya.
Sedangkan lagu berbahasa Jawa, Chef Erwin merilis tiga lagu yakni Plesir Semarang, Kutha Klaten, dan Dhaharan Klaten.
Dua pasion dibidang masak memasak dan bidang tarik suara yang berhasil dicapai Chef Erwin dengan cara yang tak mudah.
Meski ditengah kesibukan, ia tetap fokus bekerja dan meniti karirnya sebagai chef berpengalaman sekaligus mengembangkan bakatnya dengan terus merilis lagu-lagu berbahasa Jawa.
“Bisa fokus dalam pasion merupakan hal yang patut dibanggakan. Kendala pasti ada, tergantung kita membagi waktu dan koordinasi dengan rekan-rekan yang bekerja sama dengan kita. Memang perlu pengorbanan dalam segala hal, namun untuk mencapai sebuah tujuan yang harus kita capai semuanya harus kita jalankan dengan sepenuh hati,” terangnya. (Ak/El)