SEMARANG, beritajateng.tv – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMP Institut Indonesia Semarang resmi berakhir pada Rabu, 16 Juli 2025.
Kepala SMP Institut Indonesia Semarang, Hermien Budiwismaningrum, menyebut kegiatan penutupan MPLS di sekolahnya pasti berakhir dengan pentas seni.
“Penutupan MPLS itu selalu diakhiri dengan pentas-pentas seni dari parade ekstra, semua ekstra yang siswa ikuti di sini dan juga sekaligus murid berprestasi,” ujarnya saat beritajateng.tv temui pada Rabu, 16 Juli 2025.
Berbeda dari tahun sebelumnya, penutupan MPLS di SMP swasta ini melibatkan murid baru kelas 7 yang turut menampilkan bakat dan keterampilan di bidang masing-masing.
BACA JUGA: Meski Hanya Dapat Satu Siswa Baru, SDN 2 Tegalgunung Blora Tetap Gelar MPLS
Sejumlah siswa baru turut berpartisipasi dalam pentas seni dengan menampilkan bakat, seperti menyanyi dan menari, yang menambah semarak penutupan MPLS.
“Bedanya itu banyak sekali dari murid baru kelas 7 yang juga mengisi acara baik nari, nyanyi, dan talenta-talenta lainnya untuk melengkapi parade ekstra penutupan pentas seni kali ini,” kata Hermien.
Acara penutupan itu dimeriahkan oleh pentas seni berbagai ekstrakurikuler seperti band, karawitan, pencak silat, tari, paskibra, dan pramuka.
Penutupan MPLS di sekolah yang berlokasi di Jalan Taman Maluku Nomor 19, Kelurahan Karangtempel, Kecamatan Semarang Timur, ini berakhir dengan pelepasan balon oleh murid baru.
Antusias murid baru SMP Institut Indonesia Semarang mengisi penutupan MPLS
Penutupan MPLS di SMP Institut Indonesia Semarang juga terasa berbeda karena tingginya antusias murid baru. Hermien mengungkapkan bahwa muridnya menggunakan waktu liburan sekolah untuk mempersiapkan pentas.
“Enggak ada libur, mereka semangat sekali, waktu liburan 3 minggu untuk latihan acara ini,” ungkapnya.
Bahkan, ada beberapa murid yang sengaja datang lebih pagi untuk acara penutupan MPLS ini.
“Ada yang izin ke sekolah jam 4 subuh, pinjam ruang kelas katanya mau makeup ya buat yang nari-nari itu. Saya ya senang tapi ya kok pagi-pagi banget kasihan anaknya, tapi mereka juga senang buat tampil,” kata Hermien.
BACA JUGA: SMAN 3 Semarang Terapkan Kurikulum Nasional: Bukan OSIS, Guru Lebih Aktif saat MPLS