Selanjutnya ngayemi, dia memaparkan, ingin membuat masyarakat ayem hidup di Kota Semarang.
Penataan kota juga harus memperhatikan keberadaan para pedagang kaki lima (PKL) mengingat jumlahnya cukup banyak di ibu kota Jawa Tengah.
“Saya pernah di Satpol dan perdagangan. Ternyata, PKL luar biasa. Kalau dari DPP memerintahkan saya, kami buat shelter,” ujarnya.
Terakhir, visinya yaitu ngangeni. Dia ingin mewujudkan Kota Semarang yang dirindukan.
Meski sudah mengambil formulir pendaftaran, dia tetap akan meminta restu dari istrinya untuk maju dalam Pilkada 2024.
“Saya minta dari istri kalau mendukung saya jalan. Kalau tidak usah, ya tidak. Apapun kebahagiaan dari rumah tangga tergantung kedua belah pihak. Mudah-mudahan istri saya memberi kesempatan untuk berkiprah. Ini juga belum tahu siapa yang direkomdasi,” jelasnya.
Tak Daftarkan Diri di Partai Lain
Karena sudah mengantongi KTA PDI Perjuangan, dia pun tidak akan mendaftar ke partai lain. Dia memilih berlabuh ke partai berlambang banteng setelah memasuki masa pensiun karena selama 10 tahun terakhir dia melayani masyarakat di pemerintahan.
PDI Perjuangan baginya adalah partai yang mendominasi. “Seandainya ditunjuk, mari bangun Semarang lebih baik,” ucapnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah