Lebih lanjut, selain memperbaiki mood, makanan tersebut juga bermanfaat dalam menjaga kesuburan, khususnya perempuan. Kandungan kapsaisin pada cabai, kata Vilda, dapat membantu kesuburan pada perempuan.
Dari segi ilmiah, cabai yang mengandung kapsaisin memang dapat meningkatkan kesuburan pada perempuan. Namun, Vilda menegaskan, kapsaisin hanya bisa didapat dari cabai alami.
“Jadi kalau kita bisa melihat aspek baiknya adalah dari kesuburan, ini sisi positif dari cabai. Tapi ini cabai yang bener-benar cabai alami, bukan cabai instan yang dijual di pasaran dalam bentuk bubuk,” tekannya.
Bahaya cabai bubuk
Lebih lanjut, Vilda, menyebut jika saat ini, makanan jenis tersebut lebih banyak menggunakan cabai kering atau bubuk cabai sebagai penguat rasa pedasnya. Apalagi, cabai bubuk memberikan rasa pedas yang tidak jauh beda dengan cabai alami.
Namun, lanjut Vilda, kita tidak pernah tau tambahan apa yang ada dalam pembuatan cabai bubuk. Oleh karenanya, tidak ada salahnya menghindari atau membatasi konsumsi cabai bubuk.
BACA JUGA: Ramai Penolakan Vaksinasi Polio, Pakar Unnes: Perlu Cakupan 100 Persen Agar Satu Negara Kebal
Menurut Vilda, mengonsumsi makanan pedas satu kali dalam satu minggu adalah standar yang masih bisa diterima dengan baik oleh tubuh.
“Kalau dalam bentuk bubuk itu kan sintetis dan jelas tidak baik, jadi kalau cabai alami masih ada dampak positif asalkan tidak berlebihan,” ucapnya.(*)
Editor: Farah Nazila