Sementara hadiah pada turnamen komunitas biasanya untuk memotivasi pemain pemula.
Ketika hadiah tersebut pemain profesional dapatkan.
Publik kerap menilai mereka sebagai sosok yang tidak sportif dan hanya mengejar keuntungan, sehingga reputasi mereka pun terancam.
Melihat kondisi ini, sejumlah publisher mulai menerapkan aturan lebih ketat.
Salah satunya melarang peserta yang masih aktif di liga profesional, terikat kontrak Tier 1, atau memiliki rekam jejak kompetisi top dalam periode tertentu.
Kebijakan ini bertujuan menjaga fungsi utama turnamen komunitas sebagai wadah pembinaan bakat baru.
BACA JUGA: Dorong Pemprov Jateng Giatkan Pembinaan Atlet Olahraga Muda, Mohammad Saleh: Krusial Sejak Dini
Meski begitu, pro player tetap bisa turun pada event tertentu seperti charity match atau fun match.
Secara keseluruhan, praktik prize hunting oleh pemain Tier 1 pada turnamen komunitas merupakan persoalan yang menyangkut regulasi dan tanggung jawab menjaga keseimbangan ekosistem esports.
Jika ingin terus tumbuh secara sehat dan profesional, pemisahan yang jelas antara kompetisi profesional dan komunitas menjadi hal yang sangat penting.(*)













