BACA JUGA: Catat! Kota Semarang Hadirkan Resep Bung Karno dalam Festival Mustika Rasa
Selain itu menurut Agustina, pada lomba kuliner yang tampil dalam festival ini tak hanya menggugah selera. Namun juga menyimpan nilai historis dan budaya yang kuat.
Ia berharap para chef hotel yang menjadi peserta lomba dapat mengambil inspirasi dari Mustika Rasa, buku resep masakan Nusantara inisiasi Presiden Soekarno.
“Nah, dari situ kita akan bisa melihat bahwa resep Indonesia tidak kalah. Jadi sebenarnya bisa menjadi sajian di hotel internasional,” imbuh Agustina. Ia juga menekankan pentingnya memperkenalkan masakan warisan bangsa ke dunia internasional melalui dapur-dapur hotel berbintang lima.
Festival ini juga menjadi ruang refleksi sejarah dan edukasi kebangsaan melalui lomba menggambar dan mewarnai anak-anak.
“Kita juga membangkitkan memori anak-anak untuk mengenal Garuda Pancasila,” tutur Agustina seraya menekankan bahwa Bulan Juni adalah waktu tepat untuk memperkuat identitas nasional melalui seni dan budaya.
Di sisi seni rupa, ratusan karya lukisan bertema Bung Karno ditampilkan dengan ragam gaya dan ekspresi oleh 50 seniman lokal. Agustina menyampaikan bahwa pameran semacam ini harus sering kita gelar karena membuka ruang bagi seniman dan menarik minat kolektor.
“Saya kira ini bagus ya. Harus sering kita laksanakan, tidak hanya lukisan Bung Karno. Tapi juga pameran seniman di Kota Semarang,” pungkasnya.
Festival ini sebagai bagian dari peringatan Bulan Bung Karno. Bermula sejak 26 sampai 30 Juni 2025, masyarakat dapat menikmati pameran lukisan bertema Bung Karno di Gedung Oudetrap.
Lalu pada puncak festival 28 Juni, terdapat lomba menggambar dan mewarnai bagi anak-anak, lomba display kuliner berbasis resep Mustikarasa, hingga penampilan flashmob di ruang publik Kota Lama.
Dengan suksesnya festival ini, Pemkot Semarang berharap identitas kebangsaan dan kreativitas lokal semakin tumbuh dan diperkuat melalui panggung seni dan rasa. (*)
Editor: Elly Amaliyah