SEMARANG, beritajateng.tv – Sudah ada yang nonton film horor ini belum? Judulnya Nosferatu, sebuah film horor dengan cita rasa estetika yang berbeda dari kebanyakan film sejenis.
Film ini memiliki daya tarik unik, mulai dari penggunaan bahasa dalam dialog hingga visual yang terasa begitu nyata. Selain itu, sinematografinya juga sangat memukau dan layak mendapatkan apresiasi.
Film Nosferatu
Aspek teknis dalam Nosferatu (2024) begitu memukau hingga sulit terabaikan. Tanpa elemen teknis tersebut, film ini mungkin terasa membosankan.
BACA JUGA: Intip Kelebihan dan Kekurangan Film Horor Petaka Gunung Gede, Apakah Menyeramkan?
Bayangkan, lebih dari dua jam cerita yang penuh dengan suasana muram dengan cahaya bulan yang temaram serta alur lambat tanpa banyak jumpscare.
Adrenalin saya jelas tidak akan terpacu sekuat Lily-Rose Depp saat kerasukan dalam film ini. Namun, Eggers membuat keputusan cerdas dengan menyusun dan menghadirkan Nosferatu secara lebih teatrikal dan dramatis.
Ia memberikan penekanan pada dialog, sorotan kamera, eksploitasi ekspresi wajah, serta permainan visual yang kuat.
Eggers tampaknya menyadari keterbatasan dalam mengadaptasi kisah klasik Dracula (1897) karya Bram Stoker dan film klasik legendaris Nosferatu: A Symphony of Horror (1922), yang juga merupakan adaptasi dari novel tersebut.
Kisah dari kedua karya tersebut adaptasi pada cerita aslinya, interpretasi bebas, hingga adaptasi yang terkesan sembrono, bahkan ada yang hanya mengambil sebagian kecil dari ceritanya.
Film Bioskop 2025
Namun, gaya bahasa yang digunakan Eggers dalam dialog menjadi nilai tambah tersendiri. Dengan mengadopsi gaya bahasa Inggris abad ke-19 yang diperkaya dengan elemen bahasa Latin, Jerman, dan Romania, percakapan dalam film ini terasa lebih mendalam dibandingkan film sejenis.