Gaya Hidup

Gak Cuma Wahana Rekreasi, Pameran Seni J+ Art Juga Hadir di Saloka Semarang, Catat Tanggalnya!

×

Gak Cuma Wahana Rekreasi, Pameran Seni J+ Art Juga Hadir di Saloka Semarang, Catat Tanggalnya!

Sebarkan artikel ini
seniman J+ Art Awards
Seniman J+ Art Awards di Daimami Restaurant, Saloka Theme Park, Kabupaten Semarang, Sabtu 22 Juni 2024. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

“Harapannya begitu (jadi event tahunan). Ini terobosan baru di Saloka, kalau ada jalannya kita lanjutkan,” tandasnya.

Cerita seniman yang raih juara 1, keluhkan laut indonesia dan sampahnya

Dhanny ‘Danot’ Sanjaya menjadi seniman yang berhasil meraih juara satu dalam ajang J+ Art Awards tersebut.

Pria asal Tangerang itu menghadirkan kondisi pantai di Indonesia yang tak pernah selesai berurusan dengan masalah sampah dalam sebuah instalasi seni.

Bahkan, Dhanny juga membawa pasir hingga kondisi laut yang ia hadirkan melalui proyektor. Ia menggambarkan binatang-binatang laut seperti ikan.

Namun, Dhanny menggunakan limbah plastik untuk membentuk binatang laut di instalasi seninya.

Tak hanya itu, untuk membuat karyanya interaktif, Dhanny mencatumkan dua pernyataan di tembok samping instalasi seninya.

‘Lautan begitu luas, kecil kemungkinan manusia akan menyebabkan kerusakan pada mereka’, jadi salah satu pernyataannya.

Nantinya, pengunjung memilih stiker biru untuk setuju atau stiker jingga jika tidak setuju dengan pertanyaan itu. Stiker itu akan ditempelkan tepat di dinding tersebut.

BACA JUGA: Saloka Theme Park Semarang, Destinasi Wisata Rekreasi Keluarga yang Kece!

Kepada beritajateng.tv, Dhanny mengaku tengah bergelut dengan isu laut dan berbagai permasalahannya. Bahkan, dalam mewujudkan instalasi seninya, Dhanny terjun ke pantai di Tangerang, Banten, hingga D.I Yogyakarta.

“Kita banyak baca ada mikroplastik di lautan. Indonesia jadi 5 besar di dunia yang menyumbang sampah ke laut,” ujar Dhanny.

Sampah plastik hingga karton yang selalu ditemui saat menyisir lautan, kata Dhanny, jadi inspirasinya dalam menciptakan instalasi seni tersebut.

“Ini kritik lewat seni,” tandasnya. (*)

Editor: Farah Nazila

 

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan