Biasanya, kertas baru itu siswa manfaatkan kembali menjadi catatan agenda atau kata-kata mutiara yang kemudian mereka pajang di kelas.
Sementara itu, siswa kelas 10 juga telah melaksanakan kegiatan membatik yang memanfaatkan pewarna alami dari limbah organik.
BACA JUGA: Maksimalkan Peran Perempuan, Begini Upaya Sanggar Seni Mardayu Lestarikan Kesenian Tradisional Jawa
“Pemanfaatan daur ulang limbah ini sebagai manifestasi gaya hidup berkelanjutan. Jadi masih lanjut terus tidak hanya berhenti sampai di situ saja,” imbuhnya.
Sementara itu, Muhammad Fito, salah satu siswa kelas 10, mengaku antusias dalam mengikuti kegiatan flashmob tari. Apalagi, ia sebelumnya juga belajar membatik menggunakan pewarna alami.
“Seru sekali flashmob, bisa joget bareng teman-teman. Untuk gerakannya juga bervariasi tadi,” ucapnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi