SEMARANG, beritajateng.tv – Setelah melalui proses rehabilitasi bangunan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang menelan anggaran Rp28 Miliar, Gereja Blenduk (GPIB Immanuel) kini diresmikan.
Peresmian oleh Wakil Walikota Semarang Iswar Aminuddin mewakili Walikota Agustina Wilujeng Pramestuti, Minggu, 7 September 2025.
Dalam sambutannya, Iswar menyampaikan rasa syukur atas selesainya proses rehabilitasi bangunan yang merupakan salah satu ikon utama Kota Semarang.
“Merupakan suatu anugerah bagi kita semua dapat berada di tempat yang begitu bersejarah ini. Gereja Blenduk bukan hanya bangunan, tetapi simbol kebanggaan, toleransi, dan keberagaman warga Kota Semarang,” ujar Iswar.
Rehabilitasi Gereja Blenduk oleh pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR dengan anggaran sebesar Rp28 miliar dalam jangka waktu satu tahun.
BACA JUGA: Cerita Penumpang AirAsia Perdana Semarang Malaysia, War Tiket Dapat Harga Rp600 Ribuan
Iswar mengakui bahwa pekerjaan tersebut bukanlah hal yang mudah, mengingat kompleksitas dalam merestorasi bangunan cagar budaya.
“Merehabilitasi bangunan heritage tentu sangat berbeda dengan membangun gedung baru. Banyak aturan dan perundang-undangan yang harus di taati. Butuh ketelitian, kehati-hatian, dan melibatkan banyak pihak,” jelasnya.
Gereja Blenduk sendiri, yang berusia 272 tahun, terkenal sebagai salah satu daya tarik utama Kota Lama Semarang. Iswar menyebut bahwa hampir setiap pengunjung yang melintas di kawasan Kota Lama tak pernah melewatkan kesempatan untuk berfoto di depan bangunan berarsitektur kolonial ini.
“Saya yakin, setiap orang yang melewati kawasan Kota Lama pasti terpesona oleh keindahan Gereja Blenduk. Bahkan, tak jarang gereja ini menjadi latar belakang foto oleh para wisatawan, setiap saat,” imbuhnya.
Ia juga menyampaikan bahwa dalam lima tahun terakhir, setelah revitalisasi kawasan Kota Lama, tingkat kunjungan wisata ke kota Semarang terus meningkat pesat. Bahkan, sejak 2019, jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Lama melampaui jumlah pengunjung ke Candi Borobudur, yang selama ini dikenal sebagai destinasi utama di Jawa Tengah.