Memiliki tujuan memberikan akses setara kepada rekan-rekan tuna rungu, membuat Mahendra bersama Gerkatin terus menunjukan eksistensinya dalam berbagai acara. Tak hanya seputar bahasa isyarat, Gerkatin turut melaksanakan pelatihan di berbagai bidang.
“Selain acara-acara peringatan Hari Tuli Internasional, Hari Bahasa Isyarat Internasional, kami juga mengadakan latihan membatik, ecoprint, membuat buket dan lain-lain,” jelas Mahendra.
Sempat terkendala Pandemi Covid-19 yang membatasi pertemuan tatap muka, kini Gerkatin Semarang mulai aktif kembali dalam berbagai kegiatan positif, salah satunya adalah pelatihan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo), baik untuk rekan-rekan tuna rungu maupun teman dengar.
Hal tersebut karena Bisindo bukan hanya untuk rekan-rekan tuna rungu, namun juga dapat dipelajari oleh teman dengar. Menurut Mahendra, memelajari Bisindo adalah salah satu langkah yang dapat dilakukan oleh teman dengan dalam menerima rekan-rekan tuna rungu.
“Harapan saya, teman dengar mau menerima kami tanpa mendiskriminasi dan membeda-bedakan, kita sama-sama ciptaan Tuhan, yang beda hanya komunikasinya,” pungkasnya (*).
Editor: Andi Naga Wulan.