BLORA, beritajateng.tv – Penutupan giling tahun 2025 di Pabrik Gula (PG) Gendhis Multi Manis (GMM) Blora menyulut keresahan petani.
Pasalnya, sekitar 40 persen tebu tegakan belum sempat ditebang akibat pabrik mendadak menghentikan giling lebih awal.
Puluhan petani yang tergabung dalam perwakilan wilayah kerja GMM pun menggeruduk pendopo pabrik di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Jumat 26 September 2025. Mereka menuntut kejelasan nasib hasil panen yang terancam membusuk di lahan.
“Kami minta solusi nyata. Kalau tidak ada kepastian, jelas petani sangat terugikan,” tegas Darmadi, salah satu petani Blora, di hadapan manajemen pabrik.
Dalam audiensi, petani mendesak agar GMM tetap membeli tebu lokal meskipun giling sudah tutup. Mereka juga meminta perbaikan menyeluruh pada mesin pabrik, termasuk penggantian boiler agar musim giling 2026 tidak lagi bermasalah.