“Anak-anak TNI dan Polri perlu di ajarkan cara berorganisasi dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Kami akan terus mendukung kegiatan positif mereka,” ujarnya.
Ia menambahkan, GM FKPPI harus mampu menjadi pelopor dalam menjaga keutuhan NKRI, menjunjung nilai-nilai Pancasila, dan berkontribusi nyata di tengah masyarakat.
“Sebuah organisasi dikatakan hidup ketika memiliki kegiatan yang bermanfaat. Karena itu, saya mengimbau agar GM FKPPI aktif dalam kegiatan sosial, pendidikan, dan kebangsaan,” tutup Pangdam.
Target Bentuk 36 Cabang di Jateng
Ketua Umum Pengurus Pusat GM FKPPI, Dwi Riannta Soerbakti, menegaskan bahwa Jateng memiliki potensi besar menjadi pusat kekuatan organisasi di Pulau Jawa.
“Langkah ini tidak boleh berhenti. Setelah pengurus cabang terbentuk, struktur organisasi harus lengkap dan tercatat secara administrasi. Target kami, sampai akhir tahun ini seluruh 36 cabang di Jawa Tengah terbentuk,” ungkapnya.
Ia menilai Jawa Tengah memiliki posisi strategis dan berpotensi menjadi contoh konsolidasi terbaik bagi wilayah lain.
“Jawa Tengah harus menjadi sentra GM FKPPI di Pulau Jawa. Dengan pembinaan Pangdam, saya yakin Jateng bisa melampaui Jawa Timur dan Jawa Barat,” katanya optimistis.
Dwi juga menegaskan bahwa GM FKPPI adalah organisasi murni dan independen, yang hanya beranggotakan putra-putri TNI dan Polri, serta tidak berpolitik praktis.
“Kita adalah organisasi kebangsaan yang berdiri di atas nilai-nilai nasionalisme dan loyalitas kepada NKRI,” tegasnya.
Sebagai tindak lanjut pembinaan, Dwi mengumumkan bahwa GM FKPPI akan melaksanakan pendidikan kader tingkat pusat (Takor) pada Desember mendatang di Jakarta.
“Kegiatan ini menjadi bagian dari penguatan karakter dan kepemimpinan anggota di seluruh Indonesia,” tambahnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah








