Jakarta, 13/9 (BeritaJateng.tv) – Ketua Umum GM FKPPI Dwi Rianta Soerbakti, MBA menanggapi pernyataan salah satu anggota parlemen tentang adanya isu perpecahan pimpinan TNI dan diidentikan sebagai gerombolan.
Menurutnya, Pengurus Pusat GM FKPPI menghormati kebebasan berpendapat di era demokrasi modern ini.
Meskipun begitu, Ia berharap, opini harus disampaikan sesuai fakta dan bersifat konstruktif untuk ketahanan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, apalagi menyangkut kesolidan peran dan kinerja TNI.
“ TNI adalah institusi resmi keamanan negara yang lahir dari rakyat untuk rakyat dan dilindungi hukum negara. TNI dalam bekerja beorientasi pada politik negara yakni mempertahankan ideologi negara dan menjaga keutuhan NKRI. Karena itu sebutan gerombolan tentu bukan pilihan kata yang pas, justru TNI adalah wadah kesatuan resmi bela negara,” ujar Rianta
GM FKPPI sebagai anak biologis dan ideologis TNI/Polri, sambung Rianta, optimis bahwa TNI menjaga kesolidan baik dalam struktural maupun menjalankan kebijakannya.
“ Untuk itu kami memberikan kritik kepada anggota parlemen agar fokus memberi saran dan masukan yang konstruktif bersinergi dengan TNI dalam menjalankan politik negara. Kehadiran TNI sangat dibutuhkan rakyat, untuk itu parlemen yang merepresentasi rakyat harusnya turut mendorong bagaimana TNI dan Rakyat semakin solid kuat dan militan dalam turut merawat serta menjaga NKRI,” paparnya.
Rianta memahami bahwa kini kita hidup di demokrasi modern, namun bukan berarti bebas sebebas-bebasnya dalam menyampaikan kritik dan pendapat, tapi adat ketimuran sebagai modal karakter bangsa patut untuk dihormati.