“Kami berusaha menuangkan ekspresi Shinta, galau, bahagia, pasrah, itu kami gambarkan dalam bentuk gerak, bukan ucapan lisan,“ sambungnya.
Kenalkan budaya lokal ke anak muda
Pameran seni tingkat internasional ‘Empowering The Diversity” sendiri menyajikan berbagai performer dari berbagai daerah. Mulai dari Sumatera, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, hingga Bali.
“Yang ditampilkan pada pagelaran ini adalah kontemporer tapi masih bernafaskan klasik. Itu kan lebih menggambarkan warna Indonesia,” katanya.
Ika pun berharap, acara bagi grup tari semakin banyak ada di berbagai tempat. Terlebih, pagelaran yang menampilkan tarian kontemporer klasik.
BACA JUGA: Pameran Lukisan Gary Hadameon di Gedung Loka Budaya Kota Magelang Memukau Pengunjung
Sebab, bagi Ika, penampilan tari yang konsisten bisa menjadi salah satu upaya untuk mengantisipasi datangnya pengaruh dari budaya luar yang saat ini semakin marak. Tujuannya tentu agar anak muda lebih menyukai seni asli dalam negeri.
“Meski peminatnya belum terlalu banyak, tapi kalau itu dilakukan dengan skala kecil dan terus-menerus, semakin lama semakin banyak anak-anak muda yang mengenal dan tertarik dengan tarian kontemporer klasik,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila