Ia menambahkan bahwa Gubernur Maluku marah karena tidak menerima aturan tersebut dengan amukan di ruangan DPW PDIP.
“Itu hari Jumat, beliau hadir. DPW Partai harus punya bukti yang akurat. Begitu beliau hadir, beliau marah-marah, dengan emosi yang sangat tinggi. Intinya menolak berbagai macam aturan partai. Ketika kita tunjukkan ada peraturan partai tentang melarang suami istri untuk beda partai. Beliau marah sambil memukul meja. Beliau tidak mau menerima penjelasan dari DPW partai,” katanya.
Atas reaksi emosional Murad Ismail, DPW PDIP akhirnya memutuskan untuk memecatnya sebagai kader partai dan Ketua DPW Maluku.
“Oleh sebab itu, setelah memberikan penjelasan terkait itu, Pak Murad Ismail meninggalkan ruangan pertemuan. Kami sudah melaporkan ini saat rapat pleno DPW partai. DPW partai memustukan untuk memberhentikan Pak Murad sebagai Ketua DPD Maluka karena melanggar aturan partai,” tutupnya (*).