Ekbis

Harga Komoditi Pangan Turun, Jateng Deflasi 0,10 Persen

×

Harga Komoditi Pangan Turun, Jateng Deflasi 0,10 Persen

Sebarkan artikel ini
Harga Komoditi Pangan Turun, Jateng Deflasi 0,10 Persen
Pedagang tengah menimbang cabai dagangannya di Pasar Johar Selatan. (Ellya/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengalami deflasi sebesar 0,10 persen secara bulanan pada Agustus 2025, setelah mengalami inflasi 0,18 persen di bulan sebelumnya.

Deflasi di Prov Jateng terjadi seiring dengan sejumlah penjualan komoditi pangan yang merosot tajam.

Pantauan di pasar tradisional Kota Semarang, sejumlah komoditi memang sempat mengalami kenaikan dari bulan lalu.

Pedagang sayur Pasar Karangayu Semarang, Tri Puji Astuti mengatakan, harga telur ayam sempat turun dari sebelumnya Rp 28 ribu/kilogram menjadi Rp 27 ribu/kilogram.

Sementara, harga bawang putih pada bulan lalu mencapai Rp 50 ribu/kilogram dan bawang merah Rp 60 ribu/kilogram menjadi Rp 40 ribu/kilogram untuk keduanya.

Sedangkan, cabai memang sempat turun namun awal September ini mengalami kenaikan.

Harga cabai merah yang semula Rp 40 ribu/kilogram kini menjadi Rp 50ribu/kilogram.

BACA JUGA: Sinergi Pemprov dan BI Jateng Pulihkan Lahan Pertanian Bekas Banjir Seluas 512 Hektar di Demak

Harga cabai rawit juga sama Rp 50 ribu/kilogram atau naik Rp 15.000 dari sebelumnya Rp 35.000 perkilogram. “Sayur-sayuran normal. Beras masih mahal,” ungkapnya, Kamis, 4 September 2025.

Puji menyebut, harga beras premium saat ini Rp 16 ribu/kilogram. Sedangkan, beras medium Rp 14 ribu/kilogram.

Ada pula beras medium dengan harga Rp 12 ribu – Rp 13 ribu/kilogram namun memiliki kualitas yang berbeda.

“Yang paling dicari justru premiym karena harganya hanya selisih sedikit,” ujarnya.

Plh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Nita Rachmenia mengatakan, Deflasi sebesar 0,10 % secara bulanan pada Agustus 2025 ini lebih rendah dari nasional sebesar 0,08 % secara bulanan.

Sementara, secara tahunan, Provinsi Jateng mengalami inflasi sebesar 2,48 % , sedangkan inflasi nasional sebesar 2,31 % .

Secara spasial, seluruh kota pantauan inflasi di Jateng mengalami deflasi secara bulanan. Deflasi terendah berlangsung di Kabupaten Rembang yang mencatatkan deflasi sebesar 0,20 % secara bulanan.

“Deflasi pada periode laporan terutama dipengaruhi oleh penurunan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil -0,19 % ,” sebutnya.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan