YOGYAKARTA, beritajateng.tv – Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 saat serangan akbar pejuang Indonesia merebut Yogyakarta dari tentara Belanda diperingati sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara selama tiga tahun terakhir.
Namun peringatan hari bersejarah tersebut belum bergema dan terasa di tingkat nasional.
“Memang yang jadi tantangan selama tiga tahun ini adalah sosialisasi hari penegakan kedaulatan negara di tingkat nasional. Sosialisasi peristiwa 1 maret 1949 di Jogja itu masih kurang,” ungkap Kepala Dinas Kebudayaan/Kundha Kabudayan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi di Yogyakarta, Senin (19/02/2024).
Untuk mengatasi masalah itu, menurut Dian salah satunya menggandeng provinsi lain yang punya keterikatan sejarah dengan Serangan Umum 1 Maret 1949. Dalam hal ini Sumatera Barat, Sumatera Utara, Bangka Belitung dan Jawa Tengah.
Pelibatan daerah-daerah tersebut untuk ikut berperanserta dalam mensosialisasikan esensi sejarah kedaulatan bangsa tersebut. Dengan demikian Hari Penegakan Kedaulatan Negara menjadi peringatan hari nasional.
“Tahun kemarin pun kita sudah melakukan kegiatan bersama dengan teatrikal dan Talkshow. Tahun ini kita juga akan susun buku tentang makna Hari Penegakan Kedaulatan Negara untuk menyadarkan tentang ke Indonesiaan kita, Pancasila, NKRI, Bhineka Tunggal Ika dengan konteks yang sangat mikro agar terimplementasi di masyarakat, termasuk dalam memahami makna kedaulatan,” ungkapnya.
Pentingnya peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara
Pengingat akan Hari Penegakan Kedaulatan Negara dan peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 sangat penting dilakukan saat ini. Terlebih bangsa Indonesia baru saja menggelar pesta demokrasi Pemilihan Umum yang memicu gesekan dan friksi akibat perbedaan pilihan.
Melalui peringatan hari bersejarah itu, semua elemen masyarakat diingatkan akan makna kedaulatan bangsa. Sehingga mereka bisa saling menjaga persatuan dan kesatuan alih-alih terpecah belah akibat kontestasi politik.
“Peringatan tahun ini mengingatkan nilai kebangsaan di sikon masa-masa pemilu ini agar lebih menguatkan persatuan dan kesatuan. Jadi apa yang menjadi tujuan founding father untuk sampai terjadi peristiwa yang akhirnya diperingati sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara,” tandasnya.
Dian menambahkan, sejumlah agenda pun berlangsung untuk memperingati Hari Penegakan Kedaulatan Negara. Di antaranya pada 26 Februari 2024, Dinas Kebudayaan DIY mengajak provinsi lain yang punya keterikatan sejarah dengan peristiwa untuk mengulas Hari Penegakan Kedaulatan Negara melalui dialog kebangsaan.