Sementara itu, Putri Kusuma Wardani (Tunggal Putri) juga berhasil melanjutkan ke perempat final setelah mengalahkan Sim Yu-jin dari Korea Selatan dalam dua gim langsung.
Pertandingan antara Fajar/Fikri melawan pasangan tuan rumah menjadi sorotan utama karena menunjukkan semangat juang yang tinggi dari perwakilan Indonesia. Meski kalah di gim pembuka, mereka tidak menyerah dan mampu bermain lebih agresif, serta tetap fokus di gim kedua dan ketiga.
BACA JUGA: Timeline Semua Pertandingan China Masters 2025, Cek Info Lengkapnya Disini
Di sisi lain, kegagalan Jonatan di babak 16 besar memperlihatkan betapa sulitnya sektor tunggal putra, terutama melawan pemain dengan kecepatan dan konsistensi tinggi seperti Lin Chun-Yi. Ini bisa menjadi pelajaran berharga untuk persiapan ke depan.
Perjalanan perwakilan Indonesia di China Masters 2025 pada babak 16 besar menyuguhkan kombinasi antara kebanggaan dan pelajaran. Ada yang berhasil melanjutkan, seperti Fajar/Fikri dan Putri Kusuma Wardani, namun juga ada yang harus pulang lebih awal.
Ke depan, harapan besar disematkan pada para pemain yang berhasil lolos agar dapat mempertahankan intensitas, menghindari kesalahan, dan siap secara mental untuk menghadapi lawan-lawan tangguh yang menanti di babak perempat final. (*)